Seorang teman atau yang telah ku anggap sebagai adik ku. Sore itu dia datang ke kos dan memeluk ku . Dia menangis dan mulai bercerita tentang hal yang membuatnya menangis, Percakapanku di awali dengan
Adikku: kak aku hamil....dan masih menangis
Aku: lalu?...apa yang membuatmu sedih?, kamu bercinta dengan pacarmu?
Adik ku: iya kak, aku masih kecil kak
yah...adik ku baru saja lulus smp, wajar dia pikir dia masih kecil dan belum pantas memiliki anak..namun dia lupa siapa sebenarnya yang berhak untuk memutus kan pantas atau tidaknya sesuatu dan hanyalah DIA yang pantas (pikirku)
Aku: begini, ibarat kata kamu bikin roti dan roti itu jadi dengan sempurna...kenapa kamu sedih?tidak kah kamu ingat berapa banyak perempuan yang sangat ingin dipanggi ibu oleh anak kandungnya? tidak kamu bersyukur kamu sebagai perempuan yang beruntung?
Adik ku: kak...aku punya orang tua dan pastinya mereka malu...
dia pun masih menangis......
Aku: masih kecil?ya mungkin kamu masih kecil untuk memiliki anak secara logika. Bukan masalah kamu masih kecil untuk memiliki anak, tapi masih terlalu kecil kamu untuk bercinta!dan malu...? kamu malu? dimana malumu sama TUHAN saat kamu (maaf) bugil dan bercinta dengan pacarmu? adakah kamu malu saat itu?
Adik ku: diam dan hanya suara tangisnya yang semakin kencang.
setelah mendengar itu dia pamit saat itu juga dan dua hari kemudian undangan pernikahan pun aku dapat dari teman yang aku panggil adik.
Masih terlalu kecil maupun malu bukan dan tidak akan pernah menjadi alasan untuk menolak kehamilan dan melakukan aborsi!!
Yah....banyak orang masih saja malu dengan orang lain namun mereka kadang lupa kepada siapa seharusnya kita malu.
@RebeLYvo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar